Senin, 20 April 2015
makalah individu
JUDUL : Pemanfaatan GeoGebra dalam Pembelajaran
Matematika(Review)
NAMA : Deviana Novita Sari
NPM : 21401072017
KELAS : Matematika 2A
Saat ini pemanfaatan program
komputer dalam pembelajaran matematikamerupakan keniscayaan. Salah satu program
komputer yang dapat dimanfaatkandalam pembelajaran matematika adalah GeoGebra.
GeoGebra dikembangkanoleh Markus Hohenwarter pada tahun 2001.
GeoGebra adalah
programdinamis yang dengan beragam fasilitasnya dapat dimanfaatkan sebagai
mediapembelajaran matematika untuk mendemonstrasikan atau memvisualisasikan
konsep-konsep matematis serta sebagai alat bantu untuk mengkonstruksi
konsep-konsep matematis. Program ini dapat dimanfaatkan secara bebas yang dapat
diunduh dari www.geogebra.com
Beberapa pemanfaatan program GeoGebra dalam
pembelajaran matematika adalah sebagai berikut.:
a. Dapat
menghasilkan lukisan-lukisan geometri dengan cepat dan telitidibandingkan
dengan menggunakan pensil, penggaris, atau jangka.
b. Adanya
fasilitas animasi dan gerakan-gerakan manipulasi (dragging) pada program
GeoGebra dapat memberikan pengalaman visual yanglebih jelas kepada siswa dalam
memahami konsep geometri.
c. Dapat
dimanfaatkan sebagai balikan/evaluasi untuk memastikan bahwalukisan yang telah dibuat benar.
d.Mempermudah
guru/siswa untuk menyelidiki atau menunjukkan sifat-sifat yang berlaku pada
suatu objek geometri.
untuk lebih lengkapnya, klik disini
Jumat, 17 April 2015
Rabu, 15 April 2015
MAKALAH
MEDIA
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
E-LEARNING
Oleh kelompok1 :
1.
Ahmad
Muhyidin (21401072024)
2.
EniFitriyani (21401072005)
3.
UlyfatulLaila (21401072028)
4.
Mar’ahRohmatul
U (21401072016)
5.
YulindaPutri
P (21401072001)
6.
Sella
YolandaA (21401072019)
7.
DevianaNovita
S (21401072017)
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM
STUDI MATEMATIKA 2A
TAHUN
AKADEMIK 2014-2015
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang MahaEsa, atas berkat rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah media pembelajaran matematika ini tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat berdasarkan hasil diskusi kelompok kami mengenai materi
e-learning.
Adapun
tujuan dari tugas berikut ini adalah sebagai wawasan, gambaran, serta kreatifitas
dan inovasi mahasiswa dalam mempelajari mata kuliah media pembeljaran matematika
,sebagai dasar pengembangan, pelaksanaan ilmu yang telah didapat.
Atas terselenggaranya makalah ini, penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada
yang terhormat bapak Abdul Halim Fathani, M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah
media pembelajaran matematika.
Penulis
menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat kekurangan baik dalam
bentuk tulisan, isi, informasi, maupun dalam
bentuk penyajiannya. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritikserta
saran dari rekan-rekan guna mendukung agar makalah yang kami susun akan jauh lebih baik lagi dilain
waktu.
Malang,18Maret2015
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan
Masalah....................................................................................
2
1.3 Tujuan
Penulisan Laporan..........................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
E-Learning..............................................................................3
2.2 Karakteristik
E-Learning...........................................................................4
2.3 Manfaat
E-Learning..................................................................................4
2.4 Pemilihan
Bahan E-Learning....................................................................5
2.5 Strategi
Pelaksanaan E-Learning..............................................................6
2.6 Kelebihan
dan Kekurangan E-Learning....................................................8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................10
3.2 Saran .........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................iv
PENDAHULUAN
1.1
LatarBelakangMasalah
Masalah pendidikan merupakan masalah yang selalu menjadi pusat pembicaraan
ketika suatu masalah dihadapkan kepada bagaimana membentuk dan membina para
generasi. Banyak pakar mengemukakan tentang teori pendidikan, teori tersebut
selalu berkembang sesuai dengan kebutuhan hidup manusia dan tuntutan zaman,
walaupun secara mendasar teori tersebut selalu bermuara pada sisi yang sama
yaitu transformasi ilmu pengetahuan.
Proses transformasi ilmu pengetahuan dalam prakteknya dibentuk dalam proses
pembelajaran yang merupakan sebuah kesengajaan dari suatu interaksi sosial,
dimana dalam suatu interaksi edukatif ini haruslah memperhatikan beberapa aspek
tujuan pendidikan dan pengajaran. Sehingga interaksi yang terjadi mengandung
makna adanya kegiatan interaktif dan hubungan timbal balik antara pengajar yang
melaksanakan tugasnya dengan peserta didik yang sedang melaksanakan kegiatan
belajar. Harapan dari interaksi tersebut adalah pihak pengajar mampu memberikan
dan mengembangkan motivasi kepada peserta didik agar dapat melakukan kegiatan
belajar secara optimal.
Seorang guru yang melakukan tugas mengajar, pada prinsipnya adalah
membimbing siswa dalam proses belajar. Pada pengertian ini, guru merupakan
organisator kegiatan belajar siswa dan memanfaatkan lingkungan baik di dalam
kelas maupun di luar kelas yang dapat digunakan sebagai penunjang kegiatan
pembelajaran. Tuntutan pencapaian kompetensi bagi peserta didik dalam proses
belajar mengajar merupakan amanah kurikulum yang harus dipenuhi oleh para guru.
Oleh karena itu berbagai cara akan dilakukan dalam rangka memperbaiki proses
pembelajaran yang akan meningkatkan kompetensi bagi peserta didik.
Tuntutan akan kualitas sumberdaya manusia yang mampu bersaing di dunia
global, selalu menghendaki adanya perubahan-perubahan yang menuju kearah
perbaikan kualitas dan kemampuan daya saing. Salah satu hal yang sedang dan
akan terus dilakukan oleh pelaksana pendidikan adalah upaya-upaya pencapaian
kompetensi bagi peserta didik melalui beberapa metode dan strategi pencapaian
kompetensi melalui proses dan media pembelajaran yang efektif.
Dalam menghadapi perkembangan teknologi, khususnya teknologi informasi dan
komunikasi yang semakin pesat, maka pembelajar perlu dipersiapkan agar memiliki
keterampilan yang dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan. Pembelajar
diberi kesempatan untuk belajar mengembangkan ketrampilan teknologi informasi
dan komunikasi yang bermanfaat pada proses belajar dan dalam kehidupan
sehari-hari serta dapat digunakan untuk mempersiapkan diri menghadapi masa yang
akan datang. Dengan demikian program pembelajaran di lembaga pendidikan perlu
adanya penggunaan media pembelajaran yang qualified dan didukung oleh
adanya infrastruktur teknologi informasi yang diperkirakan ikut mendorong
pencapaian kompetensi peserta didik dan mempercepat dalam menyelesaikan tugas.
Salah satunya adalah dengan menggunakan E-learning dalam proses
pembelajaran.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun beberapa rumusan masalah yang kami angkat adalah
sebagai berikut :
1. Apa pengertian E-Learning?
2. Karakteristik E-Learning?
3. Manfaat E-Learning?
4. Bagaimana
pemilihan bahan E-Learning?
5.
Bagaimana strategi
pelaksanaan E-Learning?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan
makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Mengetahui pengertian, karakteristik dan manfaat dari E-Learning.
2.
Mengetahui
pemilihan bahan E-Learning.
3.
Mengetahui
strategi pelaksanaan E-Learning
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PengertianE-Learning
Pembelajaran elektronik atau E-learning telah
dimulai pada tahun 1970-an (Waller and Wilson, 2001).Berbagai istilah digunakan
untuk mengemukakan pendapat/gagasan tentang pembelajaran elektronik, antara
lain adalah: on-line learning, internet-enabled learning, virtual learning, atau
web-based learning.
Pendapat
para pakar lain yang mendefinisikan E-learning antara lain :
1.
Jaya Kumar C. Koran, E-learning sebagai sembarang pengajaran dan
pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet)
untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan.
2.
Dong, E-learning sebagai kegiatan belajar asynchronous melalui
perangkat elektronik komputer yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan
kebutuhannya.
3.
Rosenberg, menekankan bahwa E-learning merujuk pada penggunaan
teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan.
Dari beberapa pendapat yang
mengkomentari tentang E-learning
maka dapat disimpulkan bahwa E-learning merupakan suatu konsep belajar
mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan
menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain serta
peralatan elektronik lainnya yang dapat menunjang proses pembelajaran. Namun
dari kebanyakan pendapat E-learning selalu diidentikkan dengan
penggunaan internet sehingga memuingkinkan terjadinya pembelajaran jarak jauh
dan tidak terbatas oleh tempat dan waktu. Dan kaitannya dengan hal tersebut
dapat diartikan bahwa E-learning merupakan sebuah strategi baru dalam
pembelajaran yang disesuaikan dengan perkembangan era digital informasi.
2.2 Karakteristik
E-Learning
Menurut
Rosenberg (2001) karakteristik E-learning bersifat jaringan, yang membuatnya
mampu memperbaiki secara cepat, menyimpan atau memunculkan kembali,
mendistribusikan, dan sharing pembelajaran dan informasi.
Karakteristik
E-learning menurut Nursalam (2008:135) adalah:
1. Memanfaatkan
jasa teknologi elektronik.
2. Memanfaatkan
keunggulan komputer (digital media dan komputer networks)
3. Menggunakan
bahan ajar yang bersifat mandiri (self learning materials) kemudian disimpan di
komputer, sehingga dapat diakses oleh dosen dan mahasiswa kapan saja dan dimana
saja.
4. Memanfaatkan
jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar, dan hal-hal yang
berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.
2.3 Manfaat E-Learning
Manfaat E-learning adalah:
1.
Fleksibel
E-learning memberi fleksibilitas dalam memilih waktu
dan tempat untuk mengakses perjalanan.
2.
Belajar Mandiri
E-learning memberi kesempatan bagi pembelajar secara
mandiri memegang kendali atas keberhasilan belajar.
3.
Efisiensi Biaya
E-learning memberi efisiensi biaya bagi administrasi
penyelenggara, efisiensi penyediaan sarana dan fasilitas fisik untuk belajar
dan efisiensi biaya bagi pembelajar adalah biaya transportasi dan akomodasi.
Manfaat
E-learning menurut Pranoto, dkk (2009:309) adalah:
1.
Menunjang pelaksanaan proses belajar dapat meningkatkan daya serap
mahasiswa atas materi yang diajarkan.
2.
Meningkatkan
partisipasi aktif dari mahasiswa.
3.
Meningkatkan
partisipasi aktif dari mahasiswa.
4.
Meningkatkan
kemampuan belajar mandiri mahasiswa.
5.
Meningkatkan
kualitas materi pendidik dan pelatihan.
6.
Meningkatkan
kemampuan menampilkan informasi dengan perangkat teknologi informasi, dimana
dengan perangkat biasa sulit dilakukan.
2.4 Pemilihan
Bahan E-Learning
Kriteria yang perlu
diperhatikan dalam pemilihan bahan untuk e-learning adalah sebagai berikut :
1.
Berbasis
komputer.
2.
Memperhatikan
kaidah media pembelajaran yaitu :
a.
Pengetahuan
: 11% pendengaran dan 83% penglihatan.
b.
Kemampuan
daya ingat : 20% pendengaran dan 50% penglihatan
3.
Menarik
dan berkesan
4.
Efisiensi
biaya.
Peralatan yang digunakan dalam pembelajaran e-learning
antara lain:
1.
Komputer
2.
Koneksi
internet
3.
Video
player
4.
Audio
player
Adapun aplikasi
yang digunakan dalam e-learning adalah moodle. Moodle adalah sebuah nama untuk
sebuah program aplikasi yang dapat merubah sebuah media pembelajarn ke dalam
bentuk web. Pada moodle banyak jenis (format) bahan ajar/ materi yang bisa
digunakan, diantaranya:
1.
File
(pdf, doc, pptx, dsb)
2.
Folder
3.
IMS
content package (zip)
4.
Label
6.
URL
2.5 Strategi
Pelaksanaan E-Learning
Strategi penggunaan
e-learning untuk menunjang pelaksanaan proses belajar, diharapkan dapat meningkatkan
daya serap dari mahasiswa atas materi yang diajarkan; meningkatkan partisipasi aktif
dari mahasiswa; meningkatkan kemampuan belajar mandiri mahasiswa; meningkatkan kualitas
materi pendidikan dan pelatihan, meningkatkan kemampuan menampilkan informasi dengan
perangkat teknologi informasi, dengan perangkat biasa sulit untuk dilakukan;
memperluas daya jangkau proses belajar-mengajar dengan menggunakan jaringan komputer,
tidak terbatas pada ruang dan waktu. Untuk mencapai hal-hal tersebut di atas,
dalam pengembangan suatu aplikasi e-learning perlu diperhatikan bahwa materi
yang ditampilkan harus menunjang penyampaian informasi yang benar, tidak hanya mengutamakan
sisi keindahan saja; memperhatikan dengan seksama teknik belajar-mengajar yang
digunakan; memperhatikan teknik evaluasi kemajuan mahasiswa dan penyimpanan
data kemajuan mahasiswa.
Materi dari pendidikan dan
pelatihan dapat diambil dari sumber-sumber yang valid dan dengan teknologi
e-learning, materi bahkan dapat diproduksi berdasarkan sumber dari tenaga-tenaga
ahli (experts).Misalnya, tampilan video digital yang menampilkan seorang ahli mekanik
menunjukkan bagaimana caranya memperbaiki suatu bagian dari mesin mobil.Dengan animasi
3 dimensi dapat ditunjukkan bagaimana cara kerja dari mesin otomotif dua langkah.
Menurut Koswara (2006)
ada beberapa strategi pengajaran yang dapat diterapkan dengan menggunakan teknologi
e-learning adalah sebagai berikut :
1.
Learning by doing
Simulasi belajar dengan melakukan
apa yang hendak dipelajari; contohnya adalah simulator penerbangan (flight
simulator), dimana seorang calon penerbang dapat dilatih untuk melakukan
penerbangan suatu pesawat tertentu seperti ia berlatih dengan pesawat yang
sesungguhnya
2.
Incidental learning.
Mempelajari sesuatu secara tidak
langsung. Tidak semua hal menarik untuk dipelajari, oleh karena itu dengan
strategi ini seorang mahasiswa dapat mempelajari sesuatu melalui hal lain yang
lebih menarik, dan diharapkan informasi yang sebenarnya dapat diserap secara
tidak langsung. Misalnya mempelajari geografi dengan cara melakukan “perjalanan
maya” ke daerah-daerah wisata.
3.
Learning by reflection.
Mempelajari sesuatu dengan
mengembangkan ide/gagasan tentang subyek yang hendak dipelajari. Mahasiswa
didorong untuk mengembangkan suatu ide/gagasan dengan cara memberikan informasi
awal dan aplikasi akan “mendengarkan” dan memproses masukan ide/gagasan dari
mahasiswa untuk kemudian diberikan informasi lanjutan berdasarkan masukan dari
mahasiswa.
4.
Case-based learning.
Mempelajari sesuatu berdasarkan
kasus-kasus yang telah terjadi mengenai subyek yang hendak dipelajari. Strategi
ini tergantung kepada nara sumber ahli dan kasus-kasus yang dapat dikumpulkan
tentang materi yang hendak dipelajari. Mahasiswa dapat mempelajari suatu materi
dengan cara menyerap informasi dari nara sumber ahli tentang kasus-kasus yang
telah terjadi atas materi tersebut.
5.
Learning by exploring.
Mempelajari sesuatu dengan cara
melakukan eksplorasi terhadap subyek yang hendak dipelajari. Mahasiswa didorong
untuk memahami suatu materi dengan cara melakukan eksplorasi mandiri atas
materi tersebut. Aplikasi harus menyediakan informasi yang cukup untuk
mengakomodasi eksplorasi dari mahasiswa. Mempelajari sesuatu dengan cara
menetapkan suatu sasaran yang hendak dicapai (goal-directed learning).
Mahasiswa diposisikan dalam sebagai seseorang yang harus mencapai
tujuan/sasaran dan aplikasi menyediakan fasilitas yang diperlukan dalam
melakukan hal tersebut. Mahasiswa kemudian menyusun strategi mandiri untuk
mencapai tujuan tersebut.
2.6
KelebihandanKekurangan
E-Learning
·
Kelebihan
:
1. Pembelajar
dapat belajar kapan dan dimana saja mereka pun yang akses internet.
2. Efisiensi
waktu dan biaya perjalanan.
3. Pembelajar
dapat memilih materi pembelajaran sesuai dengan level pengetahuannya.
4. Fleksibilitas
untuk bergabung dalam forum diskusi setiap saat, atau menjumpai teman sekelas dan
pengajar secara remote melalui ruang chatting.
5. Mampu
memfasilitasi dan menerapkan gaya belajar yang berbeda melalui beragam aktivitas.
6. Pengembangan
keterampilan TIK yang mampu mendukung aktivitas lain pembelajar.
7. Keberhasilan
menyelesaikan pembelajaran/perkuliahan online mampu membangun kemampuan belajar
mandiri dan kepercayaan diri pembelajar serta mendorong pembelajar untuk lebih bertanggung
jawab dalam studinya.
8. Mempersingkat
waktu pembelajaran dan membuat biaya studi lebih ekonomis.
9. Mempermudah
interaksi antara pesertadidik dengan materi, peserta didik dengan guru maupun
sesame peserta didik.
10. Peserta
didik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan belajar setiap saat
dan berulang-ulang.
11. Kehadiran
guru tidak mutlak diperlukan.
12. Siswa
dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan di mana saja kalau diperlukan
mengingat bahan ajar tersimpan di komputer.
13. Berubahnya
peran siswa dari yang biasanya pasif menjadi aktif.
·
Kekurangan
:
1. Pembelajar
yang tidak termotivasi dan perilaku belajar yang buruk akan terbelakang/tertinggal
dalam pembelajaran.
2. Pembelajar
dapat merasakan terisolasi dan bermasalah dalam interaksi sosial.
3. Pengajar
tidak mungkin selalu dapat menyediakan waktu pada saat dibutuhkan.
4. Koneksi
internet yang lambat dan tidak handal dapat menimbulkan rasa frustasi.
5. Beberapa
subjek/mata kuliah bias saja sulit direalisasikan dalam bentuk e-learning.
6. Pembelajar
harus menyediakan waktu untuk mempelajari software/aplikasi e-learning sehingga
dapat mengganggu beban belajarnya.
7. Pembelajar
yang tidak familiar dengan struktur dan rutin software akan tertinggal.
8. Untuk
sekolah tertentu terutama yang berada di daerah, akan memerlukan investasi yang
mahal untuk membangun e-learning.
9. Siswa
yang tidak memiliki motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.
10. Keterbatasan jumlah komputer yang dimiliki oleh sekolah
akan menghambat pelaksanaan e-learning.
11. Bagi siswa yang gagap teknologi, sistem ini sulit untuk
diterapkan.
12. Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik
pembelajaran konvensional, kini dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang
menggunakan ICT.
13. Kurangnya interaksi antara guru dan siswa atau bahkan
antar siswa itu sendiri sehingga memperlambat terbentuknya nilai dalam proses
belajar dan mengajar.
14. Kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki
keterampilan internet.
15. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet.
16. Proses belajar mengajar cenderung kearah pelatihan
daripada pendidikan.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
E-learning merupakan
suatu konsep belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar kesiswa
dengan menggunakan media internet
atau peralatan
elektronik lainnya yang dapat menunjang proses pembelajaran.
3.2 Saran
Penulis mengharapkan makalah dengan
tema‘E-LEARNING‘ tidak hanya menjadi suatu teori saja,
namun dapat di praktekkan di dalam proses belajar mengajar sebagai suatu
pemahaman bahwa dalam persaingan yang ketat di era globalisasi seperti saat ini
sangat dibutuhkan suatu konsep keterampilan guna mendukung proses pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Riadi, Muchlisin .
“ Pengertian, Karakteristik, dan Manfaat E-Learning” . 15 Maret 2015 .www.kajianpustaka.com
“Pengembangan
E-Learning”. 15 Maret 2015.www.elearningtp2010/pengembangan-e-learning/konsep-sej
“Jenis-jenis
E-learning”. 15 Maret 2015.www.academia.edu/4501610/jenis_jenis_elearning
“E-learning”. 13
Maret 2015. www.books.google.co.in/books?id
Langganan:
Postingan (Atom)